Telisik Tampilan Plafon Ruang Tidur
Ada baiknya ruang tidur ditata seminimalis mungkin atau tidak banyak menerapkan permainan desain di bagian langit-langitnya.
Bila hal itu terjadi, maka bakal menimbulkan sudut tajam yang tertuju langsung ke tempat tidur. Plafon atau langit-langit merupakan salah satu elemen ruang yang perlu mendapat perhatian dari sisi kaidah fengsui karena elemen tersebut berpengaruh terhadap volume ruang tidur. Pakar fengsui Jane Kumala mengatakan, ketinggian plafon harus ditentukan secara proporsional terhadap luas ruangan dan sesuai dengan fungsi ruang tersebut.
“Plafon dengan ketinggian terlalu rendah bakal memberikan efek rasa tertekan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat kita beristirahat,” kata Jane seperti dilansir Harian Seputar Indonesia.
Sementara, bila plafon dipasang terlalu tinggi, maka akan menimbulkan kesan ruang yang membuat skalanya menjadi kecil. Meski demikian, bukan berarti plafon yang tinggi akan membuat tampilan rumah menjadi jelek. “Plafon di kamar tidur sebenarnya dibuat fleksibel, bergantung pada besar-kecilnya ruangan. Kalau Anda membutuhkan ketinggian yang lebih supaya lebih berkesan wibawa, plafon harus dibuat dengan menyesuaikan ketinggian ruangan tersebut,” kata Jane
Desain plafon yang tinggi untuk rumah tinggal saat ini memang sedang digandrungi. Tak heran, terkadang ketinggian plafon rumah dapat mencapai empat sampai lima meter. “Plafon yang dibuat dengan ketinggian tertentu memang baik karena bisa menjadikan hawa di dalam ruangan terasa lebih sejuk. Namun, pada kondisi tertentu hal tersebut bakal mengakibatkan pemakaian pendingin ruangan menjadi semakin besar,” kata Jane.
Selain ketinggiannya, bentuk serta ornamen plafon juga harus disesuaikan dengan fungsi ruang. Ruang keluarga dan ruang untuk menyambut tamu boleh didesain lebih “meriah” dengan banyak menerapkan permainan bentuk serta warna. Namun, untuk kamar tidur sebaiknya dibuat desain yang lebih sederhana. “Pada ruang tidur, lebih baik tidak banyak dilakukan permainan elevasi plafon yang dapat menimbulkan sudut tajam yang menuju langsung ke tempat tidur,” kata Jane.
Desain plafon akan terkait dengan perencanaan titik lampu. Bagian penerangan yang ingin diterapkan perlu dipertimbangkan dengan baik sehingga kesan yang hendak dicapai dapat terealisasi. Misalnya saja pada ruang tamu, bisa ditempatkan jenis lampu yang sesuai dengan gaya arsitektur bangunannya.
“Apabila ada permainan indirect light, hal ini harus diatur sedemikian rupa supaya sudut tajam yang terbentuk tidak menuju langsung ke tempat tidur,” ujar Jane.
Dengan pengaturan plafon yang tepat serta pencahayaan yang pas, kamar tidur akan terasa lebih nyaman sekaligus menjadi area privat yang istimewa.
Sumber : Harian Seputar Indonesia
0 komentar