Rahasia Dibalik Rumah Anda

by - 13.27




Rumah adalah salah satu hal yang paling penting di dalam kehidupan seseorang. Letihnya tubuh dan pikiran setelah seharian berjibaku dengan kesibukan dalam pekerjaan seakan sirna manakala kita pulang ke rumah dan kemudian melepas penat bersama orang-orang tercinta atau bersama hal-hal yang kita cintai. Banyak peribahasa yang bercerita tentang rumah.

'Rumahku surgaku', 'Rumahku Istanaku','Home Sweet Home, dan lain-lain.

Bahkan konon menurut beberapa ahli psikologi, bentuk, penataan, dan pemilihan warna rumah juga mencerminkan kepribadian pemiliknya.

Misalnya saja, orang berkepribadian tertutup. Penelitian menunjukkan bahwa orang berkepribadian tertutup cenderung memilih desain rumah dengan pagar tinggi. Hal ini menyiratkan tentang makna proteksi diri dari pribadi empunya rumah tersebut. Sebaliknya, orang-orang berkepribadian terbuka biasanya cenderung memilih desain rumah dengan pagar sedang atau rendah, atau bisa juga tidak berpagar sama sekali. Hal ini mencerminkan bahwa si empunya rumah adalah seorang yang terbuka dan gemar bersosialiasasi. Pilihan jenis pagar yang rendah dan terbuka identik dengan kepribadian terbuka sebab dengan pagar yang rendah dan terbuka, maka tetangga dan kerabat akan dapat dengan mudah melakukan interaksi dengan sang pemilik rumah.

Selain pilihan jenis pagar, warna rumah disebut-sebut juga mencerminkan karakteristik pemiliknya.

Berdasarkan pengamatan para pakar kepribadian, tersebutkan bahwa warna-warna pastel akan menghadirkan nuansa tenang dan sejuk ke dalam jiwa pemiliknya. Seseorang yang memilih warna pastel seperti cream, biru muda, hijau muda, putih, baby pink, lavender, sebagai warna rumah mereka kebanyakan adalah orang-orang yang berjiwa plegmatis atau melankolis; menyukai segala sesuatu yang sederhana, stabil, menyukai ketenangan, dan cenderung pemalu serta tertutup.

Sebaliknya, penyuka warna-warna terang seperti kuning, merah, oranye, hijau terang, biru terang, lebih identik kepada karakter koleris atau sanguinis, yang dapat terjelaskan melalui sikap yang spontan, terbuka, bersemangat, aktif, dan dinamis. 

Sementara sentuhan warna-warna lain yang cenderung gelap seperti hitam, cokelat, ungu tua, merah maroon, abu-abu ditengarai sebagai sesuatu yang identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman batin atau spiritualitas pemilik rumah yang cenderung abstrak.

Berbicara lebih jauh mengenai rumah, pada dasarnya, untuk mewujudkan sebuah rumah atau hunian yang tak hanya ideal namun juga nyaman untuk ditinggali, ada beberapa aspek mendasar selain aspek-aspek yang sudah disebutkan di atas.

Di dalam ilmu fengshui yang diyakini oleh masyarakat Tiong Hoa, dalam tiap bidang kehidupan ada 4 unsur alami utama yang harus terpenuhi, yakni; air, tanah, api, udara. Termasuk halnya dalam hal membangun sebuah hunian, ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan demi terwujudnya rasa nyaman, aman, dan tenang di dalam rumah, antara lain adalah:

1. Air

Air adalah kebutuhan paling mendasar manusia. Jika terkelola dengan baik, maka air dapat menjadi sahabat bagi manusia. Sebaliknya, jika tidak terkelola dengan baik, maka air juga dapat menjadi musuh dan bencana bagi manusia.

Dalam membangun sebuah rumah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah masalah saluran air dan sanitasi di dalam rumah. Kita tentunya tidak ingin mengalami waktu-waktu dimana ketika kita tengah asyik bersantai di dalam rumah tiba-tiba harus sibuk 'bekerja-bakti' mengatasi atap bocor atau saluran air jebol ketika hujan datang.

Begitu juga dengan masalah sanitasi. Menjaga kebersihan sanitasi dalam rumah sangatlah penting demi kesehatan seluruh penghuni rumah.

2. Udara

Tak hanya air, udara juga merupakan aspek yang sangat penting di dalam sebuah rumah. Akan sangat disayangkan ketika konsep hunian pilihan anda yang sudah sempurna dari segi citarasa, warna, serta ornamen pada kenyataannya tidak nyaman untuk ditinggali karena terasa pengap dan gerah atau bahkan terlalu dingin ketika malam tiba. Karena itu, perhitungan yang matang mengenai jumlah ventilasi di setiap ruangan, tinggi atap, serta jumlah dan lebar jendela mestilah dipikiran secara cermat dan tepat.

3. Tanah

Sebuah rumah pastilah berdiri di atas tanah. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk membangun sebuah hunian, kenali dulu karakteristik tanah dan dataran dimana hunian anda nantinya akan dibangun. Dalam keputusan dan proses membangun sebuah rumah kadangkala kita dihadapkan pada suatu kondisi dilematis, yakni keinginan yang bersebrangan dengan realitas kemampuan. Seiring semakin melonjaknya harga tanah, maka untuk mendapatkan hunian 'strategis' dibutuhkan pula dana yang tidak sedikit. Lantas bagaimana jika dana kita terbatas dan kondisi tanah yang mampu kita beli ternyata tidak terlalu baik? Di sinilah kreativitas kita akan diuji. Pengelolaan tanah yang baik akan menjadi jawaban dari dilema yang mungkin kita alami. Misalnya saja, jika tanah tempat tinggal anda terbilang rawan longsor, maka melakukan penanaman pohon di halaman rumah dan memasang kerangka yang kuat sebagai pondasi bisa menjadi salah satu alternatif. Untuk kondisi tanah seperti tersebutkan sebelumnya, sebaiknya hindari juga pendirian rumah yang bertingkat karena akan semakin menambah beban bagi tanah dimana hunian anda berdiri. Jika anda merasa tidak cukup mampu untuk mengelola sendiri kondisi tanah tempat hunian anda, jangan ragu untuk menghubungi ahlinya demi kenyamanan jangka panjang anda.

4. Sinar Matahari

Aspek yang satu ini seringkali terabaikan. Tentu banyak dari kita yang pernah menjumpai rumah yang megah namun suram, atau rumah yang desainnya bagus tetapi tidak nyaman ditinggali karena lembab. Ya, hal ini dikarenakan aspek sinar matahari seringkali terabaikan. Padahal aspek sinar matahari yang memadai dalam sebuah hunian juga turut andil di dalam membangun kebiasaan-kebiasaan serta kesehatan jiwa raga yang baik bagi penghuni rumah. Rumah yang kekurangan sinar matahari tentunya akan bernuansa suram dan gelap, seolah-olah siang tidak pernah ada. Hal ini tentunya dapat menurunkan produktivitas dari penghuni rumah. Ditinjau dari segi kesehatan, kekurangan sinar matahari tentunya juga akan merugikan kesehatan, karena tubuh kita membutuhkan vitamin D yang antara lain didapatkan dari sinar matahari pagi.



Selain keempat aspek dasar dalam membangun sebuah hunian, ada juga aspek-aspek tambahan yang tidak bisa dikesampingkan, yakni aspek 'seni dan keindahan' dari sebuah hunian.

Berbicara mengenai seni dan keindahan memang sangatlah relatif. Sesuatu yang dianggap indah bagi seseorang, belum tentu indah bagi orang lain. Namun kali ini kami akan coba memaparkan cita rasa keindahan bernuansa alami yang tentunya akan menambah rasa betah dan nyaman anda dalam menikmati waktu-waktu di rumah, salah satunya adalah dengan membangun sebuah kolam atau taman air yang besarnya bisa disesuaikan dengan luas tanah dimana rumah anda berdiri.

Gaya dan desain taman serta kolam airpun ada bermacam-macam jenisnya, sebut saja: taman bergaya modern-minimalis, taman bergaya mediteran, taman bergaya tropis, taman bergaya etnik, taman bergaya Victorian, dan lain-lain.

Kolam dan taman air tidaklah mesti luas dan megah. Sesuaikan saja dengan kebutuhan, keinginan, dan kemampuan kita masing-masing. Daya kreatif dalam mendesain dan mensiasati agar kolam atau taman yang kita bangun di tanah yang tidak seberapa luas juga akan jadi tantangan bagi kita. Maka itu, dalam mendesain taman, perlu perhitungan yang tepat agar hunian anda tidak terkesan didominasi oleh kolam. Tema yang kita tentukan tentu sebaiknya juga disesuaikan dengan desain rumah agar nampak selaras dan harmonis.

Betapa nyamannya tinggal di sebuah rumah yang tidak hanya berfungsi sebagai rumah tempat berteduh dan tempat terlelap, tapi juga rumah yang meneduhkan hati, tempat melabuhkan segala kepenatan dan keletihan setelah menjalani hari-hari yang padat dan melelahkan. Menjalani hari-hari dengan penuh semangat dan energi positif sejak membuka mata di pagi hari, didukung dengan suasana rumah yang menentramkan, niscaya akan sehat jiwa dan raga selamanya.

Sumber : berbagai sumber


You May Also Like

0 komentar