Walk-In Closet, Butik di Rumah Sendiri

by - 23.45



Walk-in closet merupakan ruang tempat menyimpan perlengkapan pribadi seperti pakaian, tas, sepatu, dan lain-lain. Berbeda dengan lemari atau wardrobe, walk-in closet lebih kepada area penyimpanan yang disesuaikan dengan karakteristik barang tersebut, sehingga dapat terkoordinasi dengan baik dan mudah untuk disimpan dan dicari. 

Sesuai dengan namanya, maka walk-in closet memungkinkan pengguna melaluinya (walk in). Nah, jika pengguna dapat melaluinya, pastilah ukurannya lebih besar dibandingkan lemari biasa atau wardrobe. Walk-in closet menyatu dengan dinding dan tidak dapat dipindahkan atau diletakkan di mana saja. 

Ruang ini biasanya menjadi satu zona dengan kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidur, sehingga menyatu dengan tempat berdandan. Proses mandi menjadi satu kesatuan dengan memilih busana dan berhias, sehingga keluar dari kamar tidur sudah dalam keadaan rapi. Untuk mendapatkan hasil dandan yang maksimal, walk-in closet dilengkapi dengan cermin besar dan lampu yang cukup terang. 

Walk-in closet juga perlu dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis saat membuka pintu lemari dan mengambil pakaian, lampu mati setelah kita menutup lemari. Sebaiknya gunakan lampu halogen yang cahayanya terang atau lampu neon kecil dengan intensitas cahaya memadai, sehingga mampu memperlihatkan warna asli pakaian dalam lemari. Jadi, kita tidak keliru memilih atau melakukan kesalahan padu padan warna. 

Melihat bentuknya, walk-in closet dibuat mengikuti kebutuhan pengguna, bentuk ruangan, dan ukuran ruangan, sehingga pastilah walk-in closet dibuat berdasarkan pesanan (customized). Walk-in closet bukan hanya milik orang dewasa, bisa juga digunakan untuk anak-anak dan remaja. Tentunya ukuran yang dibuat juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan dalam memakainya.

Kebutuhan Anda perlu dihitung dengan saksama sebelum memesan walk-in closet ini. Selain pakaian, perlu disiapkan tempat penyimpanan tas, sepatu, dan aksesoris, seperti ikat pinggang, syal, kerudung, jam tangan, topi, dan lainnya. Setelah mendata jenis barang yang akan disimpan, tentukan pula jumlahnya dan karakter barang. Apakah cara penyimpanannya perlu digantung, atau diletakkan dalam kardus. 

Untuk membuat ruang yang bersih, walk-in closet perlu menggunakan pintu yang tertutup agar terlindung dari kotoran dan debu. Bila ada bagian penyimpanan yang akan diexpose maka tidak ada salahnya pintu diberi kaca atau terbuka. Memang terkadang ada barang yang termasuk barang koleksi, yang setiap saat sedap dipandang, lemari ini bisa ditambahkan tata cahaya dan pintu dorong atau lipat dari kaca. 

Setelah kebutuhan dan karakteristik barang yang akan disimpan sudah diketahui, tinggal perhatikan volumenya. Dapat dirumuskan ukuran modul yang akan digunakan pada walk in closet, bentuk dan ukuran dari elemen walk-in closet seperti pintu, rak, laci, dan area gantung. Modul adalah ukuran setiap unit yang akan digunakan secara berulang. 

Contohnya modul rak berukuran lebar 40 cm kedalaman 60 cm, dan tinggi 40 cm. Modul rak ini dibuat beberapa buah, yang akan digunakan untuk menyimpan lipatan handuk, pakaian lipat, dan selimut. Laci dengan ukuran tertentu akan digunakan untuk menyimpan kaos kaki dan pakaian dalam. Dasi, selendang, kerudung, dan syal disimpan dengan cara menggantung.

Yang tidak kalah penting juga adalah jenis dan frekuensi pemakaian penggunaannya. Barang yang sering digunakan diletakkan pada lemari yang mudah dijangkau, sedangkan barang yang jarang digunakan disimpan dengan rapi. Gaya dan warna walk-in closet bisa beragam, menyesuaikan dengan gaya ruang tidur dan kamar mandi. Selain fungsional, walk-in closet juga bisa tampil cantik dengan hadirnya tata lampu yang tepat. 


Sumber : berbagai sumber 


You May Also Like

0 komentar